Mendengar berita tentang Tokopedia merger dengan TikTok tentu sedikit mengejutkan. Pasalnya kedua platform ini awalnya memang berbeda. Tokped fokus pada e – commerce, sementara TikTok sebagai sosial media.
Dengan beredarnya kabar tersebut, tentu ada tujuan tersendiri. Artinya ada alasan tertentu yang membuat hal tersebut bisa terjadi. Namun dengan adanya rumors tersebut, tentu muncul pertanyaan bagaimana nasib kedua platform ini ke depannya. Untuk itu, simak penjelasannya berikut ini.
Tokopedia Lakukan PHK Massal
Menjadi berita Trending, sebelum membahas lebih detail mengenai kabar Tokopedia merger dengan TikTok, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan kedua platform tersebut bukan? Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada banyak sekali platform yang bergerak di bidang sosial media dan juga e – commerce.
Hal ini sangatlah wajar mengingat perkembangan teknologi sangatlah pesat. Keberadaan sosmed dan e – commerce bisa dikatakan diterima dengan baik. Tentu fenomena ini bukan hal yang tidak mungkin mengingat sosmed sudah seperti rumah kedua.
Di mana dijadikan sebagai tempat bersosialisasi, membangun relasi, melakukan promosi dan bahkan menghasilkan pundi – pundi rupiah. Sedangkan Tokopedia menjadi salah satu platform jual beli online di mana sudah menjadi salah satu platform favorit masyarakat.
Setelah beredarnya kabar Tokopedia merger dengan TikTok beredar juga bahwa Tokopedia akan melakukan pengurangan karyawan secara besar – besar. Di mana kabarnya jumlah PHK tersebut mencapai ratusan orang.
Langkah tersebut diambil setelah keputusan Bytedance yang memang akan mengakuisisi atau merger dengan Tokopedia. Tentu keputusan seperti ini terjadi karena untuk merapikan management. Meniadakan beberapa bagian agar setelah penggabungan kedua platform bisa bekerja lebih efisien lagi.
Imbas dari Bergabungnya Tokopedia dan TikTok
Ketika dua buah perusahaan memutuskan untuk bergabung, tentu ada visi misi dibalik keputusan tersebut. Begitu juga ketika Tokopedia merger dengan TikTok maka ada tujuannya tersebut.
Namun terlepas dari apapun tujuan yang dimaksud, setiap proses merger atas 2 perusahaan sudah pasti akan menimbulkan dampak tersendiri. Salah satunya adalah adanya pengurangan tenaga kerja atau karyawan.
Dengan kata lain, akan ada banyak orang yang harus menerima keputusan PHK sehingga mau tidak mau kehilangan pekerjaan. Imbas dari adanya Tokopedia merger dengan TikTok ini juga sempat terlihat dari cuitan beberapa cuitan pengguna aplikasi X (dulunya adalah Twitter).
Beberapa pengguna diketahui merupakan karyawan yang sudah bekerja lama di Tokopedia. Mereka menjadi salah satu pihak terdampak akibat proses merger tersebut. Menurut kabar, terdapat ratusan orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
Namun ada juga yang masih bertahan alias lolos dari PHK massal tersebut. Namun meskipun lolos dari PHK, sebagian tetap merasakan kesedihan tersendiri. Hal ini karena harus berpisah dengan rekan kerja yang selama ini sudah bersama – sama bekerja di dalam satu perusahaan yang sama.
Namun bagaimanapun juga, hal tersebut sudah menjadi keputusan management perusahaan sehingga tidak bisa berbuat apa – apa selain menerima hasil keputusan tersebut.
Tokopedia Merger dengan TikTok
Berdasarkan pantauan berbagai sumber, bergabungnya kedua platform populer ini dikarenakan adanya misi untuk tetap bisa bersaing ditengah maraknya platform sosial media maupun jual beli online. TikTok sendiri awalnya merupakan aplikasi sosial media di mana para penggunanya bisa mengunggah video singkat didalamnya.
Namun seiring dengan perjalanannya, TikTok juga mulai menambahkan fitur TikTok Shop. Di mana para user bisa melakukan live sekaligus berjualan. TikTok Shop sempat hits dan banyak diminati oleh banyak orang sebagai tempat untuk berjualan.
Sayangnya hal ini justru bertentangan dengan peraturan di Indonesia. Di mana platform sosial media tidak diperbolehkan merangkap sebagai platform jual beli. Artinya mau tidak mau fitur TikTok Shop tersebut harus dihapus atau ditiadakan.
Berkat adanya benturan tersebut, tentu banyak pengguna TikTok Shop yang merasa kecewa. Sehingga sebagai salah satu langkah untuk mengatasi kekecewaan tersebut, Bytedance mengambil langkah merger dengan Tokopedia di mana memang menjadi salah satu platform belanja online populer di Indonesia.
Melalui langkah ini, tentu akan ada terobosan tersendiri yang sudah dipersiapkan oleh TikTok. Salah satunya adanya adanya Shop Tokopedia, di mana digadang – gadang menjadi pengganti TikTok Shop.
TikTok sendiri mungkin akan fokus sebagai sosial media, sedangkan posisinya sebagai investor Tokopedia bisa jadi akan menyiapkan strategi baru untuk mendongkrak kepopuleran Tokopedia melalui aplikasi Shop Tokopedia tersebut di atas.
Tentu sebagai pengguna aplikasi belanja online akan sangat penasaran dengan terobosan apa atau fitur apa yang nanti akan ditawarkan oleh kedua perusahaan besar tersebut. Apakah akan ada fitur menarik baru yang dihadirkan? Ada hal lain yang sedang dipersiapkan sebagai kejutan pengguna setia Tokopedia maupun TikTok.
Namun apapun itu, pastinya merupakan strategi tersendiri di mana nantinya tidak hanya sebatas euforia atas merger yang dilakukan, namun juga sebagai salah satu bentuk untuk memanjakan para pengguna kedua aplikasi tersebut. Kita tunggu saja kejutan apa yang sedang dipersiapkan setelah Tokopedia merger dengan TikTok.