Site icon Startrip

Karir Pelatih Xabi Alonso di Musim Ini Masih Sempurna

Karir Pelatih Xabi Alonso di Musim Ini Masih Sempurna

Karir Xabi Alonso sebagai pelatih begitu menarik untuk diperbincangkan. Ia sukses meraih pencapaian yang luar biasa sejak menukangi Bayer Leverkusen dan sukses memberikan persaingan yang sangat ketat terhadap The Bavarian Bayern Munchen.

Dalam beberapa tahun ke belakang, Bayern Munchen sendiri nampak tidak mendapat persaingan berarti di liga Jerman. Terakhir kali takhtanya nampak tidak aman terjadi belasan tahun ke belakang saat Jurgen Klopp masih menangani Borussia Dortmund.

Karir Xabi Alonso di Dunia Kepelatihan yang Menakjubkan

Sang pelatih sebenarnya masih baru menekuni profesi ini. Pertama kali sang pelatih menukangi Bayer Leverkusen adalah di pertengahan musim 2022/2023. Walaupun tidak mendapat gelar, pencapaiannya terbilang luar biasa.

Karir Xabi Alonso sebagai pelatih berhasil membawa Leverkusen hingga semi final Liga Europa walaupun akhirnya harus takluk dari AS Roma asuhan Jose Mourinho. Namun fenomena sebenarnya baru terjadi di musim 2023/2024.

Secara mengejutkan, Ia berhasil membawa Bayer Leverkusen menjadi raja di Liga Jerman. Bahkan tidak ada satupun tim yang berhasil mengalahkannya. Bayern Munchen saja bisa dibuat tunduk dengan skor 3-0.

Pencapaian Luar Biasa Xabi Alonso

Sang pelatih memang memiliki karir yang sangat luar biasa. Pencapaiannya sebagai seorang pelatih sebenarnya tidak berbeda jauh dengan apa yang sudah ia capai sebagai pemain. Berikut sekilas tentang karirnya sebagai pemain:

  1. Real Sociedad (1999-2004)

    Xabi Alonso lahir pada 25 November 1981 di Tolosa, Guipuzcoa, Spanyol, dan memulai karir profesionalnya di klub masa kecilnya, Real Sociedad. Sebagai produk dari akademi Real Sociedad, Alonso naik ke tim senior pada tahun 1999. Debut pada karir Xabi Alonso di tim utama memberikan gambaran tentang bakatnya yang menonjol sebagai gelandang tengah.

    Di Real Sociedad, Alonso tumbuh menjadi pemain yang cerdas, teknis, dan berpengalaman di lapangan tengah. Dia memainkan peran penting dalam stabilisasi tim dan membawa pengalaman berharga ke dalam permainan kolektif.

  2. Liverpool (2004-2009)

    Pada musim panas tahun 2004, Xabi Alonso pindah ke Liverpool FC dengan biaya transfer sekitar £10,5 juta. Pindahnya ke Anfield menjadi langkah penting dalam karir Xabi Alonso yang akan datang. Di Liverpool, Alonso segera menjadi favorit suporter karena gaya permainannya yang elegan dan kemampuannya untuk mengatur permainan dari lini tengah. Dia menjadi elemen kunci dalam strategi permainan Liverpool di bawah manajer Rafael Benitez.

    Salah satu momen paling terkenal dalam karirnya dengan Liverpool adalah pada final Liga Champions UEFA 2005 melawan AC Milan di Istanbul. Liverpool sempat tertinggal 3-0 pada paruh pertama, namun dengan bantuan Xabi Alonso, mereka berhasil menyamakan skor dan memenangkan pertandingan melalui adu penalti, dengan Alonso berhasil mencetak gol penyama kedudukan.

    Di Liverpool, Xabi Alonso memenangkan Piala Super UEFA, Piala FA, dan Piala Liga, menambah reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Kombinasi antara visinya yang luar biasa, umpan-umpan panjang yang akurat, serta kecerdasannya di lapangan membuatnya menjadi elemen vital dalam sukses Liverpool pada masa itu.

  3. Real Madrid (2009-2014)

    Pada musim panas 2009, Xabi Alonso bergabung dengan Real Madrid dengan biaya transfer yang dilaporkan mencapai sekitar €35 juta. Pindahnya ke Santiago Bernabeu merupakan langkah besar dalam karirnya. Di Real Madrid, karir Xabi Alonso menjadi bagian integral dari tim yang ambisius dan penuh bintang.

    Dia berperan sebagai gelandang bertahan, menjadi tulang punggung dalam mengatur permainan dan memberikan stabilitas di lini tengah. Kecerdasannya dalam membaca permainan serta kemampuannya dalam memberikan umpan-umpan yang presisi membuatnya menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia.

    Bersama Real Madrid, Alonso memenangkan berbagai gelar, termasuk La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Namun, keberhasilan di Liga Champions selalu menjadi ambisi utama klub, meskipun Real Madrid tidak berhasil mencapainya selama masa Alonso. Meskipun begitu, kontribusinya sangat dihargai oleh rekan-rekannya, pelatih, dan penggemar klub.

  4. Bayern Munich (2014-2017)

    Pada tahun 2014, setelah lima musim yang sukses bersama Real Madrid, perjalanan karir Xabi Alonso pindah ke Bayern Munich di Bundesliga Jerman. Pindah ke Bayern membawa tantangan baru bagi Alonso, namun dia dengan cepat menyesuaikan diri dengan gaya permainan klub Jerman tersebut. Di Bayern Munich, Alonso menjadi bagian dari tim yang dominan di dalam negeri dan mengejar sukses di level Eropa.

  5. Tim Nasional Spanyol

    Debut internasionalnya bersama Spanyol terjadi pada tahun 2003, dan sejak itu, dia menjadi salah satu pemain paling konsisten dan diandalkan dalam skuad nasional. Karir Xabi Alonso memiliki peran penting dalam kesuksesan Spanyol dalam meraih trofi internasional selama dekade terakhir.

    Puncak dari karier internasionalnya datang pada Piala Eropa UEFA 2008 di Austria dan Swiss, di mana Spanyol meraih gelar Eropa pertamanya sejak 1964. Alonso bermain dengan luar biasa di turnamen tersebut, menjadi bagian penting dari gaya permainan ‘tiki-taka’ yang mengesankan yang membuat Spanyol menjadi juara.

    Keberhasilan terbesar Spanyol di tingkat internasional datang di Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Xabi Alonso adalah bagian utama dari tim tersebut yang memenangkan turnamen tersebut, dengan kemampuannya mengendalikan permainan dari lini tengah menjadi kunci dalam kesuksesan Spanyol.

Selain pencapaian di atas, Xabi Alonso juga berperan besar dalam memenangkan gelar Kejuaraan Eropa UEFA 2012 di Polandia dan Ukraina. Menarik untuk mengikuti perkembangan Xabi Alonso sebagai pelatih. Itu karena, karir Xabi Alonso sebagai pelatih sendiri relatif masih panjang.

Exit mobile version

Notice: ob_end_flush(): Failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/startrip/public_html/wp-includes/functions.php on line 5464